Mendongkrak tenaga mesin 4-tak dengan trik bore-up nggak semata beli piston gede. Atau ganti blok baru dan perbesar liner. Tapi masih ada pernik lain yang mesti dilakoni saat proses modifikasi berjalan. \"Nggak cuma bisa dipasang tapi juga imbang dengan piston lebih besar,\" ujar Krisna \'Kumis\' Murti, mekanik HRC Loaxan di Jl. Panjang, Cidodol, Jakarta Selatan. Apa saja itu?
PIN PISTON SEUKURAN
Biar nggak repot, cari piston bore-up dengan pin piston serupa piston lama. Misalkan Honda Supra pakai seher Kawak Kaze atau Yamaha Jupiter-Z mengaplikasi piston Blitz Joy 125. Kalau beda, bisa diakali dengan bikin bos pin dari kuningan di tukang bubut. Tapi risikonya, pin piston bisa macet atau copot, lho!
PERBESAR MULUT CRANKCASE
Di motor tertentu macam Honda Supra atau Grand, saat ganti blok atau liner lebih besar wajib memperbesar mulut crankcase. Bisa dengan mata bor korek atau bawa ke tukang bubut. Trik ini juga berlaku saat melakukan bore-up ekstrem macam Yamaha Mio jadi 180 cc dengan \'menelan\' piston diameter 63,5 mm.
UBAH GASKET KEPALA SILINDER
Piston standar Honda Supra berdiameter 50 mm, naik 109 cc dengan piston Kawak Kaze ukuran 53 mm. Nah biar nggak mentok, paking kepala silinder Supra mesti digunting mengikuti seukuran seher Kaze.
ATUR ULANG KOMPRESI
Diameter piston bore-up makin gede tentunya kompresi kian bengkak. Atur ulang kompresi biar pas alias nggak kelewat yang bisa berakibat nglitik (knocking), caranya bisa dengan membubut ulang kubah yang lebih gede volumenya atau menambah jumlah paking silinder.
SETING ULANG KARBURATOR
Piston bore-up pastinya lebih haus BBM, biar nggak macet, setting ulang karburator wajib dijalani. Dari ganti spuyer, atur bukaan angin sampai tata ulang ketinggian pelampung. Kalau masih belum ketemu juga, terpaksa ganti karbu dengan venturi lebih besar. Nggak melulu beli karbu racing. Copotan dari Honda GL-100 atau Yamaha RX-S, masih bisa diaplikasi di motor bebek 4-tak lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar