Rabu, 15 Juli 2009

syarat bore-up jgn asal ganti piston




Mendongkrak tenaga mesin 4-tak dengan trik bore-up nggak semata beli piston gede. Atau ganti blok baru dan perbesar liner. Tapi masih ada pernik lain yang mesti dilakoni saat proses modifikasi berjalan. \"Nggak cuma bisa dipasang tapi juga imbang dengan piston lebih besar,\" ujar Krisna \'Kumis\' Murti, mekanik HRC Loaxan di Jl. Panjang, Cidodol, Jakarta Selatan. Apa saja itu?



PIN PISTON SEUKURAN

Biar nggak repot, cari piston bore-up dengan pin piston serupa piston lama. Misalkan Honda Supra pakai seher Kawak Kaze atau Yamaha Jupiter-Z mengaplikasi piston Blitz Joy 125. Kalau beda, bisa diakali dengan bikin bos pin dari kuningan di tukang bubut. Tapi risikonya, pin piston bisa macet atau copot, lho!



PERBESAR MULUT CRANKCASE

Di motor tertentu macam Honda Supra atau Grand, saat ganti blok atau liner lebih besar wajib memperbesar mulut crankcase. Bisa dengan mata bor korek atau bawa ke tukang bubut. Trik ini juga berlaku saat melakukan bore-up ekstrem macam Yamaha Mio jadi 180 cc dengan \'menelan\' piston diameter 63,5 mm.



UBAH GASKET KEPALA SILINDER

Piston standar Honda Supra berdiameter 50 mm, naik 109 cc dengan piston Kawak Kaze ukuran 53 mm. Nah biar nggak mentok, paking kepala silinder Supra mesti digunting mengikuti seukuran seher Kaze.



ATUR ULANG KOMPRESI

Diameter piston bore-up makin gede tentunya kompresi kian bengkak. Atur ulang kompresi biar pas alias nggak kelewat yang bisa berakibat nglitik (knocking), caranya bisa dengan membubut ulang kubah yang lebih gede volumenya atau menambah jumlah paking silinder.



SETING ULANG KARBURATOR


Piston bore-up pastinya lebih haus BBM, biar nggak macet, setting ulang karburator wajib dijalani. Dari ganti spuyer, atur bukaan angin sampai tata ulang ketinggian pelampung. Kalau masih belum ketemu juga, terpaksa ganti karbu dengan venturi lebih besar. Nggak melulu beli karbu racing. Copotan dari Honda GL-100 atau Yamaha RX-S, masih bisa diaplikasi di motor bebek 4-tak lokal.

jupiter 125cc

Membesut Yamaha Jupiter Z berkapasitas 125 cc bukanlah mimpi belaka. Tak lama lagi impian tersebut akan terwujud. Syaratnya, Anda sudah memiliki Jupie 110 cc (sebutan Yamaha Jupiter Z, red) atau beli baru ke showroom. Asyikan kalau sudah ubah ke 125 cc, bisa pamer ke pemilik Jupie lain kalau Jupie Anda lebih kencang. Tambahan ongkosnya tak lebih dari gopek ceng (Rp 500 ribu, red). Dan yang paling penting, baca tips berikut ini.

OVERSIZE 54 MM
Menyulap Jupie 110 cc menjadi 125 cc tak serumit yang dibayangkan. \"Tak perlu tambah stroke. Cukup ganti piston berdiameter 54 mm maka kapasitas mesin berubah menjadi 123,6 cc,\" ujar Babahe, mekanik balap tim Yamaha Top 1 Yonk Jaya, Bandung.

Kalau tidak percaya mari kita hitung. Rumusnya sama dengan mencari volume tabung yaitu 3,14 x D2 x T/4. Huruf \'D\' artinya diameter silinder dan \'T\' menunjukkan langkah piston alias stroke. Diameter dan langkah piston sama-sama 54 mm. Hasilnya ketemu 123,6 cc. Angka ini menunjukkan kapasitas mesin Jupiter Z setelah overbore.

Sekarang tinggal praktiknya. Menurut pengalaman mekanik road race, ada dua cara yang bisa ditempuh. Pertama, blok asli bawaan Jupie langsung dioversize sesuai dengan diameter piston (54 mm). Ongkos korter sekitar Rp 15 ribu. \"Konsekuensinya liner bagian bawah menjadi tipis ,\" tambah Gandhoel yang mempraktikkan pada pacuan Doni Tata Pradita.

Cara kedua, seperti pesan Babahe dengan mengganti boring. Pelapis silinder asli dilepas lalu diganti milik Honda CB . \"Setelahnya baru dikorter hingga 54 mm. Sisa liner lebih tebal sehingga relatif aman buat harian,\" yakinnya.

Sayangnya metode terakhir lebih ribet. Mesti menelusuri pasar loak untuk mendapatkan blok Honda CB yang tergolong langka. Berikutnya, tebus piston Jupie 125 cc. Bisa pakai merek TDR Racing atau Izumi.

Piston dari Thailand (TDR Racing) dibanderol Rp 400 ribu (gbr.3). Sedangkan Izumi hanya Rp 150 ribu tetapi barangnya langka alias special order (gbr.4). \"Kalau pakai TDR Racing bisa langsung pasang. Sedangkan Izumi mesti bubut blok. Soalnya saat di titik mati atas agak mendem,\" jelas babahe lagi.

Selain ongkos korter dan piston, keluar duit lagi buat beli paking blok dan head. Harganya sekitar Rp 15 ribu. Berikutnya jasa overhaul top atau bongkar pasang blok ke atas paling mahal Rp 50 ribu. Biaya ini bervariasi tergantung daerahnya. Nah, ketahuan kan ongkos totalnya tak lebih dari Rp 500 ribu.